Senja Di Bukit Batara

Pergi meninggalkanmu adalah sebuah pilihan. Bertemu untuk kembali atau tida sama sekali nantinya itu urusan waktu dan kuserahkan itu semua pada takdir. Semenjak kau keluarkan banyak tuntutan untukku, aku jadi berpikir kembali tentang hubungan kita.

Jangan..jangan pernah menuntutku berdasarkan kemauanmu. Kau belum berhak dan tidak mempunyai hak karena itu sama saja membatasi ruang gerakku. Aku mencintaimu itu benar namun karena tuntutanmu itu membuatku ingin menjauh bahkan lari dari darimu. Dan hari ini aku melakukannya.

Sendiri menikmati senja dibukit batara. Sesaat aku melupakan apa yang sedang terjadi hari ini, karena senja bisa melarutkan segala yang memporak-porandakan hati dan pikiran. Segera kuambil pena dan kertas dan aku mulai menulis tentang apa saja. Termasuk tentang Tuhan, ya..Tuhanlah tempat aku bersandar. Dialah yang berhak ajan aju seutuhnya. Yang selalu memberiku tekanan lewat kesulitan yang diberikan, yang pada akhirnya memudahkan jalan kehidupan.

Senjapun telah berganti malam. Aku masih saja enggan untuk beranjak dari sini. Cukup cahaya bulan dan kunang-kunang sebagai penerang disini. Dan akupun masih menikmati kesendirian...tak berapa lama kemudian hujan turun, namun aku tetap bertahan disini.

Dari kejauhan kulihat engkau datang. Untuk apalagi, tanyaku dalam hati. Kau datang membawa daun pisang untukku dan berharap aku mau berteduh dibawahnya. 

"Tak perlu kau melakukannya karena itu tidak akan merubah keputusanku dewo, jelasku!"

" Lalu apa bedanya aku dan kamu Sri, kau terlalu keras kepala....benar aku penuntut dan kamu keras kepada !"

"Sudahlah...tinggalkan aku disini sendiri. Aku tak ingin berdebat lagi. Segera pulanglah bersama tuntutan atas nama cinta yang kau punya!"

Kaupun pergi. Namun daun pisang yang kau bawa tadi kau tinggalkan disini. Disana ada kalimat yang sengaja kau goreskan. "..hari ini aku pergi..pergi untuk melarung segala tuntutan yang kau benci dariku Sri. Dan aku akan kembali dan menemuimu tanpa tuntutan ". (srintil)
Minister Ndru Blogger, Young Teacher, Volunteer, Ghost Developer, Content Creator

2 Responses to "Senja Di Bukit Batara"

  1. Sri itu nama mantan nya ya? :D

    Salam kenal dari Admin Komunitas Blogger Nganjuk

    ReplyDelete
  2. hehehe bukan mas...ini cuma cerpen saja.
    salam juga dari komunitas blogger magetan...smg bisa kopdar nanti:-)

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel