Cerita Ramadhan
Blog Bianbiun - Bulan Ramadhan datang dan sebentar lagi meninggalkan kita, rasanya baru kemarin memulai menjalankan ibadah puasa ya. Alhamdulilah kita masih menjadi peserta di Akademi Ramadhan tahun ini, dimana kita di uji, bulan dimana pahala dilipatgandakan, bulan dimana kita diterapi baik fisik maupun rohani, bulan yang penuh berkah dan ampunan dan di akir akademi ramadhan nanti kita diharapkan menjadi orang yang bertakwa kepada Alloh SWT.
Seperti tahun kemarin, saya kembali mengikuti pondok romadhon di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin. Saya dan rekan saya bertugas mendampingi para siswa selama mereka mengikuti kegiatan pondok pesantren di ponpes hidayatul mbutadiin. Dan alhamdulilah saya menjadi pendamping di hari pertama pondok romadhon. Akan saya ceritakan sedikit tentang Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin ini. Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin ini terletak di Desa Plumpung Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan. Pendiri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin ini adalah KH Lukman Hidayat. Dengan lokasi pondok pesantren yang berada di bawah bukit dan memang desa plumpung di kelilingi oleh perbukitan maka udara di sini lumayan dingin. Masyarakat di desa sekitar ponpes kebanyakan bekerja sebagai petani, saya sempat berjalan dan melihat kondisi desa plumpung, daerah sini banyak sekali ditanamai sayuran seperti lombok, sawi, jagung, kobis dll. Hmm sungguh pemandangan yang indah sekali melihat sawah yang ditanami sayuran kemudian perbukitan yang mengelilingi desa.
Pada kesempatan itu juga saya dan rekan saya berjalan menuju dusun tawing, karena menurut cerita di dusun tawing terdapat duren yang sangat terkenal di magetan. Dusun tawing ini terletak di sebelah barat desa plumpung. Duren Tawing ini terkenal karena rasanya yang enak dibanding dengan duren biasanya, harganyapun lumayan mahal, 100 ribu per buah. Karena rasa penasaran itulah maka kami ingin melihat pohon duren tersebut. Didalam pemikiran saya di satu dusun tersebut ditanami banyak pohon duren, namun ternyata apa yang kami pikirkan keliru, karena yang dimaksud duren tawing itu cuma ada 2 pohon saja.
Pohon duren tawing ini sudah terlihat ketika saya memasuki gapura masuk dusun tawing, ya memang besar sekali pohon duren tawing ini. Dan menurut cerita masyarakat setempat, konon duren tawing ini dahulu yang menaman adalah saudara dari Sunan Kalijogo. Usia dari pohon duren tawing ini adalah ratusan tahun, pohonnya begitu besar dan berada dipekarangan warga. Duren ini berbuah setahun sekali, dan mendekati musim duren sudah banyak pembeli yang memesan duren tawing ini. Masyarakat setempat sudah berusaha melakukan stek duren ini namun hasilnya gagal.
Oke sudah dulu cerita tentang duren tawingnya ya. Kembali ke Pondok Romadhon hehehe. Pondok Romadhon ini dilakukan secara bergiliran mulai tanggal 27 Juli 2013 - 1 Agustus 2013. Dimulai dari kelas XII, kelas XI dan terakhir kelas X. Selama pondok para siswa di ajar oleh kyai dan para ustadz ponpes hidayatul mubtadiin. Dengan kegiatan pondok seperti ini siswa diharapkan mendapatkan ilmu dan juga meningkatkan keimanan dan ketakwaan mereka. Beberapa materi diantaranya adalah tauhid dan ilmu fiqih.
Di sepuluh hari terakir di bulan ramadhan ini marilah kita bersama-sama berusaha semakin meningkatkan ibadah kita baik wajib mapun sunah dan semoga setelah bulan ramadhan ini kita menjadi apa yang diharapkan, yaitu menjadi orang yang bertakwa kepada Alloh SWT. Aamiin.
0 Response to "Cerita Ramadhan"
Post a Comment